DISKON TERBATAS! Masukkan kupon "skillbaru" saat checkout di kelas apa saja

Logo Koala Skodev mengetik

Skodev

Belajar coding dalam bahasa Indonesia

BAGAIMANA MEMULAI FREELANCE SEBAGAI WEB DEVELOPER

Tips untuk mendapatkan penghasilan tambahan sebagai seorang freelance web developer. Mindset dan cara memulainya

Bagaimana Memulai Freelance sebagai Web Developer

Daftar Isi:

Dimulai dari Mindset yang Bena...
Lalu Bagaimana Memulai Menjadi...
Ini tidak mudah, tapi jangan p...

Menjadi freelance web developer memang menawarkan banyak manfaat, seperti meningkatkan penghasilan, kesempatan kerja sama dengan klien dari berbagai negara, dan pengembangan skillset yang lebih mumpuni.

Namun, bagi para pemula, memulai karir freelance web developer mungkin terasa membingungkan. Di blog ini, kita akan bahas bagaimana caranya menjadi freelance web developer, mulai dari belajar skill yang dibutuhkan, membuat portofolio, sampai mencari klien.

Dimulai dari Mindset yang Benar

Menjadi freelancer maupun pekerja kantoran sama - sama memiliki suka duka masing - masing. Untuk itu sebelum lanjut, kita harus memiliki mindset yang benar mengenai dunia per-freelance-an.

Keuntungan Freelance

  1. Fleksibel. Tidak ada jam masuk kantor 9 ke 5. Kamu berhak menentukan sendiri kapan kamu ingin bekerja. Jika kamu mau check up ke dokter siang hari pun kamu tidak perlu ijin bos kamu.

  2. Kamu bisa menentukan bayaran kamu ataupun project mana yang mau kamu pilih. Kalo di kantor semisal tiba - tiba di assign project lain, biasanya kita tidak memiliki power yang kuat untuk menolak, sedangkan menjadi freelance kamu berhak menentukan project mana yang ingin kamu ambil. Tentang bayaran pun, kamu bebas menentukan harganya berapa, mau hourly rate atau fixed price.

  3. Tidak ada politik kantor. Tentunya karena boss nya kita sendiri. Sehingga kita yang menentukan keputusan dan kita sendiri yang menjalani tugas tersebut.

Resiko dari pekerjaan Freelance

  1. Handle semuanya sendiri. Bukan hanya hal - hal teknis seputar programming, tetapi juga marketing, invoicing, lapor pajak. Tentu jika sudah di level tertentu bisa meng-out source tenaga tersebut, tetapi tetap saja jika baru mulai pasti harus meng-handle semuanya sendiri.

  2. Bayaran yang tidak tetap. Kalo kantoran kamu ada fix gajian di bulan ini, sedangkan freelance belum tentu ada pemasukan tiap bulannya. Bisa saja bulan depan enggak dapat project, atau baru 2 bulan lagi baru dapat project. Belum lagi drama klien yang tidak bayar invoice. Atau scope pekerjaan yang bertambah luas dan kamu tidak memiliki skill negosiasi yang kuat.

  3. Kesepian. Karena jika pekerja kantor biasanya kita punya tim, di freelance biasanya kita mulai sendiri. Meskipun kita juga bisa ber-partner bersama teman, namun tetap saja tidak ada hal yang mengikat dalam kerja sama tersebut. Ditambah lagi kita harus mencari jalan keluar sendiri dari setiap permasalahan tanpa bantuan senior ataupun mentor seperti di kantor.

Lalu Bagaimana Memulai Menjadi Freelance Web Developer?

1. Mulai dari apa yang kamu bisa

Kamu mungkin bertanya - tanya, mana stack yang harus dikuasai untuk menjadi seorang freelancer. Apakah react? Atau Laravel? Atau Phyton? Harus menjadi front end? Atau back end? Atau full stack?

Sebetulnya, menjadi freelance itu dimulai dari apa yang kamu bisa. Jika kamu bisa menggunakan react, maka jual skill react kamu.

Jika kamu bisa menggunakan fullstack dengan laravel, maka jual skill full stack dengan laravel kamu. Tapi pastikan kamu benar - benar menguasai stack tersebut agar bisa men-deliver hasil yang sesuai dengan keinginan klien. Karena kebanyaakan klien tidak terlalu peduli stack yang kamu pakai, yang mereka inginkan adalah website jadi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.

2. Niche down skill

Contohnya seorang web developer jangan hanya menjual sebagai jasa web developer saja. Tetapi tunjukkan jika kamu spesialis di landing page atau SAAS. Hal ini selain membuat lebih mudah membangun kredibilitas di mata klien, sebagai seorang freelancer yang tenaganya terbatas, dapat mempermudah kita untuk optimisasi kerja.

Semisal kita bisa menggunakan component yang sudah ada atau template yang sudah kita punyai dengan disesuaikan dengan kebutuhan klien. Ingat menjadi freelancer itu kita harus berpikir pula dari sudut pandang bisnis, sehingga effort yang dikeluarkan minimal tapi mendapatkan hasil yang maksimal.

3. Bangun portofolio

Bangun portofolio darimana? Bisa dari project fiktif atau kontak kenalan atau teman atau keluarga yang membutuhkan jasa kita. Do it for free atau bayaran yang rendah, karena yang terpenting ketika di posisi membangun portofolio adalah mempunyai showcase skill yang bisa dipercaya calon klien.

Kamu bisa ceritakan proses pembuatannya agar lebih meningkatkan kredibilitas dalam portofoliomu.

4. Mulai tawarkan jasa kamu

Dengan modal portofolio tadi, kamu bisa coba tawarkan ke 3 target ini :

  1. UMKM di sekitar kamu. Kamu bisa search di google dan mencari bisnis UMKM di sekitar kamu, bisa berupa klinik kecantikan, tempat gym, coffee shop, salon, atau apapun. Kamu bisa cek apakah mereka sudah memiliki website. Jika belum kamu bisa menawarkan jasa kepada mereka. Jika sudah kamu juga bisa cek apakah websitenya sudah baik atau bisa diperbaiki agar lebih baik lagi.

  2. Agency. Di agency sendiri cenderung rutin mendapat project dari klien, tetapi yang menjadi permasalahan agency adalah mereka kurang orang untuk in-charge di project tersebut. Sehingga kamu bisa menawarkan jasa freelance kamu untuk mereka.

  3. Situs freelance. Kamu juga bisa menawarkan jasa kamu di situs - situs freelancer seperti fastwork, sribu atau situs internasional seperti freelancer, fiverr, upwork. Kamu bisa riset harga pasaran yang ada di masing - masing situs dan kamu sesuaikan dengan rate kamu.

Ingat yang terpenting di awal sebagai freelancer adalah membangun kredibilitas dan portofolio. Baru setelah 2-3 real project kamu selesai dengan baik, kamu bisa mereview ulang rate kamu.

5. Minta testimonial

Setelah menyelesaikan project kamu, kamu bisa meminta testimonial kepada klien kamu mengenai pekerjaan kamu. Apakah cukup memuaskan atau ada hal yang perlu diperbaiki. Kamu juga bisa cantumkan testimonial kamu ke portofolio kamu agar kredibilitas kamu semakin positif.

6. Jaga relasi dengan klien

Tetap jaga hubungan baik dengan klien meskipun kamu sudah tidak memiliki project apapun dari dia. Siapa tahu dia bisa merekomendasikan kamu kepada teman yang lain. Di sisi lain, ke depannya jika klien memiliki project lagi juga bisa menghubungi kita kembali meskipun di luar sana ada banyak kompetitor. Dalam bisnis, yang terutama adalah tingkat kepercayaan sehingga jika klien merasa dihormati dan dihargai akan cenderung untuk tetap menggunakan jasa kita.

Ini tidak mudah, tapi jangan patah semangat

Kamu mungkin tidak akan berhasil dipercobaan pertama, akan banyak penolakan yang bakal diterima, tapi jika kamu terus berusaha saya yakin suatu saat akan ada project yang masuk. Setiap penolakan yang ada, kamu bisa jadi bahan evaluasi apakah karena ada bagian portofolio yang bisa dikemas lebih baik, atau apakah target klien yang kurang tepat, atau ada hal lain yang bisa diperbaiki.

Menjadi seorang freelance apalagi yang sampai full time freelance membutuhkan waktu dan ketrampilan yang tidak hanya masalah teknis programming, tetapi juga tentang marketing dan bisnis. Maka dari itu, tetap semangat dan bersabar.

Penulis: Michelle Tan

/ @_michelletann

Hi, saya Michelle, software engineer yang suka menulis kata dan syntax.

Daftar newsletter skodev masukkan emailmu untuk dapat informasi menarik dari dunia koding