DISKON TERBATAS! Masukkan kupon "skillbaru" saat checkout di kelas apa saja

Logo Koala Skodev mengetik

Skodev

Belajar coding dalam bahasa Indonesia

KENALKAN SYSTEM DESIGN, CARA MERANCANG SYSTEM YANG SCALABLE

Mari kita pelajari tentang system design dan ketahui apa saja manfaat dari system design di dunia software engineering!

Kenalkan System Design, cara merancang System yang Scalable

Daftar Isi:

Apa itu System Design?
Tujuan Menggunakan System Desi...
Quick Start System Design
Hands-on Membuat System Design...
Penutup
Refrensi:

System Design adalah proses yang krusial dalam pengembangan software, yang mencakup pemahaman menyeluruh tentang bagaimana berbagai komponen perangkat lunak akan berinteraksi satu sama lain.

System Design dapat membantu kita dalam merancang sistem yang scalable, efisien, dan maintainable. Jika dilakukan secara tepat, System Design dapat membantu memecah kompleksitas proyek, meningkatkan kinerja, dan memastikan bahwa sistem dapat diandalkan dan mudah untuk dikembangkan lebih lanjut.

Startup - startup besar di Indonesia umumnya menggunakan tes wawancara System Design untuk menyeleksi calon software engineer mereka lho. Nah, bagi teman-teman yang bercita-cita ingin bekerja di startup besar dan melakukan interview System Design dengan lancar, yuk belajar tentang System Design ! Tanpa basa-basi lagi mari langsung saja kita ke pembahasan mengenai System Design!

Apa itu System Design?

System Design adalah sebuah proses merancang arsitektur dan infrastruktur perangkat lunak secara menyeluruh, mulai dari komponen hardware, software, jaringan, hingga database. Proses ini juga memikirkan bagaimana semua komponen berjalan untuk memenuhi kebutuhan sistem yang akan dibuat.

Tujuan Menggunakan System Design

Tujuan utama dari System Design adalah untuk memastikan bahwa rancangan sistem yang dibangun dapat memenuhi kebutuhan user dengan cara yang paling efisien dan efektif. Beberapa tujuan utama dari System Design meliputi:

  1. Skalabilitas: Merancang sistem yang dapat menangani pertumbuhan jumlah user dan data dengan cara yang efisien.
  2. Kinerja: Memastikan bahwa sistem dapat memberikan respons yang cepat dan efisien bahkan di bawah beban yang berat.
  3. Reliabilitas: Menjamin bahwa sistem dapat berfungsi dengan baik dan tetap tersedia meskipun terjadi kegagalan pada sebagian komponennya.
  4. Pemeliharaan: Memastikan bahwa sistem mudah untuk diperbaiki, ditingkatkan, dan dikembangkan lebih lanjut.

Quick Start System Design

Memulai proses System Design memerlukan pemahaman dasar tentang elemen-elemen utama yang akan terlibat dalam proses desain. Berikut adalah langkah-langkah dasar untuk memulai System Design:

  1. Kumpulkan Requirement: Langkah pertama adalah memahami kebutuhan bisnis dan teknis dari sistem yang akan dibangun. Ini mencakup wawancara dengan pemangku kepentingan, analisis dokumen, dan identifikasi kebutuhan fungsional dan non-fungsional.

  2. Identifikasi Komponen Utama: Tentukan komponen utama yang akan dibutuhkan dalam sistem, seperti server, database, API, dan layanan eksternal.

  3. Rancang Arsitektur Tingkat Tinggi: Buat diagram arsitektur tingkat tinggi yang menggambarkan bagaimana komponen-komponen utama akan berinteraksi satu sama lain. Ini termasuk pemetaan aliran data dan interaksi antara komponen.

  4. Pilih Teknologi yang Tepat: Pilih teknologi yang paling sesuai untuk setiap komponen berdasarkan kebutuhan fungsional dan non-fungsional. Pertimbangkan faktor seperti performa, skalabilitas, dan kemudahan pemeliharaan.

  5. Detail Desain Komponen: Buat desain rinci untuk setiap komponen utama, termasuk struktur data, algoritma, dan protokol komunikasi.

  6. Rancang untuk Skalabilitas dan Ketersediaan: Pastikan bahwa desain kalian mempertimbangkan kebutuhan untuk skalabilitas dan ketersediaan. Ini mungkin termasuk pengaturan load balancing, replikasi data, dan penggunaan layanan cloud.

Hands-on Membuat System Design Sederhana

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana melakukan System Design, mari kita kembangkan System Design sederhana untuk aplikasi e-commerce. Studi kasus ini akan mencakup System Design untuk menangani operasi CRUD (Create, Read, Update, Delete) untuk fitur produk.

1. Kumpulkan Requirement

Untuk fitur produk pada aplikasi e-commerce, kebutuhan dasar yang harus dipenuhi meliputi:

Selain kebutuhan fungsional, kita juga perlu mempertimbangkan kebutuhan non-fungsional seperti:

2. Identifikasi Komponen Utama

Komponen utama untuk sistem ini meliputi:

3. Rancang Arsitektur Tingkat Tinggi

Berikut adalah diagram arsitektur tingkat tinggi untuk sistem e-commerce sederhana ini:

contoh diagram arsitektur tinggi

4. Pilih Teknologi yang Tepat

Berdasarkan kebutuhan di atas, berikut adalah teknologi yang dipilih:

5. Detail Desain Komponen

Server Aplikasi:

Database:

CREATE TABLE products (
	productId SERIAL PRIMARY KEY,
	name VARCHAR(255) NOT NULL,
	description TEXT,
	price NUMERIC(10, 2) NOT NULL,
	quantity INT NOT NULL
);

API:

6. Skalabilitas dan Ketersediaan

Untuk memastikan skalabilitas dan ketersediaan:

contoh system design

Penutup

System Design adalah proses penting yang memastikan bahwa sistem dapat memenuhi kebutuhan user dengan cara yang efisien dan efektif. Melalui langkah-langkah yang sistematis, kita dapat merancang sistem yang skalabel, kinerja tinggi, dan mudah dipelihara. Terimakasih sudah mencoba dan semoga bermanfaat!

Refrensi:

Penulis: Wahyu Ivan

/ @ivanwahyu195

Halo, saya Wahyu. Saat ini saya bekerja sebagai Software Engineer di Taksu Tech. Semoga artikel yang saya tulis bermanfaat untuk temen-temen.

Daftar newsletter skodev masukkan emailmu untuk dapat informasi menarik dari dunia koding