DISKON TERBATAS! Masukkan kupon "skillbaru" saat checkout di kelas apa saja
Skodev
Belajar coding dalam bahasa Indonesia
Daftar Isi:
Laravel adalah salah satu framework PHP populer yang banyak digunakan para developer untuk membangun aplikasi web. Biasanya, Laravel menyediakan perintah php artisan serve
untuk menjalankan server lokal sederhana. Namun, terdapat beberapa cara lain untuk menjalankan aplikasi Laravel tanpa harus menggunakan perintah tersebut. Artikel ini akan membahas bagaimana kamu bisa melakukannya.
Jika kamu telah menginstal XAMPP atau WAMP pada komputer kamu, berikut adalah langkah-langkah untuk menjalankan Laravel:
htdocs
(untuk XAMPP) atau folder www
(untuk WAMP)..env
pada proyek Laravel kamu untuk mengatur konfigurasi database jika diperlukan.http://localhost/nama_folder_projek
.Untuk pengalaman yang lebih mirip dengan produksi, kamu bisa mengkonfigurasi Virtual Host:
httpd-vhosts.conf
pada XAMPP atau file konfigurasi yang relevan pada server lainnya).DocumentRoot
dan ServerName
.ServerName
yang baru kamu buat ke file hosts
pada sistem kamu.PHP memiliki server built-in yang dapat digunakan untuk menjalankan Laravel tanpa php artisan serve
, berikut caranya:
Buka terminal atau command prompt.
Navigasi ke root direktori proyek Laravel kamu.
Jalankan perintah berikut:
php -S localhost:8000 -t public
Akses aplikasi dengan mengunjungi http://localhost:8000
di browser kamu.
Docker adalah platform yang memungkinkan kamu untuk menjalankan aplikasi dalam kontainer:
Dockerfile
dan docker-compose.yml
pada root proyek Laravel kamu untuk mengatur lingkungan Docker.docker-compose up -d
untuk memulai kontainer.docker-compose.yml
.Saat ingin men-deploy aplikasi Laravel, kamu bisa menggunakan platform seperti Heroku, Forge, atau Vapor. Platform ini menyediakan opsi untuk menjalankan aplikasi Laravel tanpa mengkonfigurasi server sendiri.
Menjalankan Laravel tanpa menggunakan php artisan serve
memberi kamu fleksibilitas untuk berbagai kondisi, baik itu pengembangan lokal dengan alat seperti XAMPP, menggunakan PHP built-in server, mengonfigurasi Virtual Host sendiri, memanfaatkan Docker, atau bahkan saat melakukan deployment di server produksi. Gunakan metode yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek dan lingkungan pengembangan kamu.
Link terkait: