DISKON TERBATAS! Masukkan kupon "skillbaru" saat checkout di kelas apa saja
Skodev
Belajar coding dalam bahasa Indonesia
Pahami behavior driven development (BDD) dalam dunia pemrograman, pendekatan yang meningkatkan kolaborasi dan kejelasan persyaratan.
Daftar Isi:
Behavior Driven Development atau BDD adalah istilah yang cukup populer di dunia pemrograman. BDD menggabungkan konsep dari teknik pengembangan perangkat lunak yang berfokus pada keterlibatan kolaboratif antara semua pihak yang terlibat dalam proyek, mulai dari pengembang, pengujian, hingga bisnis. BDD bertujuan untuk menyatukan tim pengembangan perangkat lunak dan pemangku kepentingan bisnis dengan menggunakan bahasa yang sama dalam menyusun kebutuhan perangkat lunak.
Behavior driven development adalah pendekatan pengembangan perangkat lunak di mana tim mengembangkan fitur berdasarkan perilaku-perilaku yang diharapkan dari pengguna. Ini melibatkan penulisan skenario yang jelas dalam bahasa yang mudah dimengerti sehingga tidak hanya teknis tapi juga pemangku kepentingan bisnis dapat memahaminya. Dalam BDD, spesifikasi fungsi tidak hanya dijelaskan sebagai daftar kebutuhan tetapi dikonversi menjadi perilaku konkret yang bisa diuji.
BDD sangat penting karena membantu semua orang yang terlibat dalam pembuatan perangkat lunak memahami apa yang seharusnya dibangun dengan lebih baik. Dengan memfokuskan pada hasil nyata yang diharapkan user, BDD mengurangi kesalahpahaman antara tim teknis dan bisnis, yang sering kali menjadi penghambat dalam pengembangan perangkat lunak. Ini juga memastikan bahwa pengembangan perangkat lunak selaras dengan tujuan bisnis dan kebutuhan pengguna.
Dengan BDD, skenario ditulis dalam “Given-When-Then” format yang membantu meningkatkan komunikasi. Contohnya:
BDD menyatukan tim pengembangan dan pemangku kepentingan bisnis karena kedua belah pihak bekerja bersama dalam menetapkan skenario. Ini memberikan pemahaman yang lebih baik bagi semua orang tentang apa yang sedang dan akan dikembangkan.
Untuk mengimplementasikan BDD, kamu membutuhkan kerjasama yang erat antara pengembang, QA, dan bisnis. Biasanya, prosesnya dimulai dengan sesi pembahasan di mana pengujian dan perilaku yang diinginkan dibahas dan dijadikan skenario.
Menggunakan bahasa yang jelas, skenario uji ditulis yang nantinya akan dijadikan dasar untuk pengujian otomatis. Skenario ini harus mendetail dan spesifik.
Pengembang kemudian menulis kode dengan memperhatikan skenario tersebut sehingga fitur yang dikembangkan sesuai dengan perilaku yang disepakati.
Tes otomatis dijalankan secara berkesinambungan untuk memastikan bahwa setiap perubahan kode tidak merusak perilaku yang ada.
Beberapa alat yang sering digunakan untuk BDD adalah:
Behavior Driven Development adalah pendekatan yang mengutamakan kerjasama antar tim dan pemangku kepentingan dengan fokus pada hasil yang diinginkan oleh pengguna. Ini membantu menghindari kesalahpahaman dan memastikan bahwa produk akhir sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pengguna serta tujuan bisnis. Implementasi BDD dapat menyelamatkan proyek dari kegagalan dengan memastikan komunikasi yang jelas dan pengujian yang efektif.