Diskon kelas baru hingga 25%! Masukkan kupon "lebihcepat" di kelas ini

X
Logo Koala Skodev mengetik

Skodev

Belajar coding dalam bahasa Indonesia

APA ITU
Computational thinking
Pengertian dan Informasi

Artikel ini menjelaskan computational thinking, cara berpikir yang membantu memecah dan menyelesaikan masalah dengan lebih mudah dan efektif

Daftar Isi:

Apa itu computational thinking...
Apa saja bagian dari computati...
Contoh computational thinking
Apa manfaat dari computational...

Tidak cuma penting bagi para programmer atau mereka yang berkecimpung di bidang teknologi, teknik yang satu ini bisa menjadi alat berpikir bagi siapa saja yang ingin menyelesaikan masalah dengan cara yang lebih efisien dan terstruktur. Teknik ini disebut sebagai computational thinking.

Dalam artikel ini, kita akan melihat bagaimana ia dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, dari merencanakan liburan hingga membuat keputusan bisnis. Dengan memahami dan mengaplikasikan prinsip-prinsip computational thinking, kita dapat membuka potensi baru dalam cara kita berpikir dan menyelesaikan masalah.

Ini adalah salah satu manfaat dari belajar coding yang bisa kamu dapatkan.

Apa itu computational thinking?

Computational thinking adalah cara berpikir untuk menyelesaikan masalah yang menggunakan teknik yang biasa dipakai pada ilmu komputer. Konsep ini bisa diterapkan dalam berbagai bidang, tidak hanya terbatas pada pemrograman atau ilmu komputer.

Kalau sebelumnya kita menggunakan teknik ini untuk membuat sebuah program komputer, kali ini, teknik yang sama kita pakai untuk membuat program atau menyelesaikan masalah apapun pada dunia nyata kita.

Apa saja bagian dari computational thinking?

Berikut adalah beberapa key points utama dari computational thinking:

  1. Dekomposisi: Memecah masalah besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Ini seperti memecahkan puzzle besar dengan menangani satu bagian kecil pada satu waktu.

  2. Pola Pengenalan: Mengidentifikasi kesamaan atau pola dalam masalah yang bisa membantu kita memahami situasi lebih baik dan menemukan solusi yang lebih cepat.

  3. Abstraksi: Fokus pada informasi penting saja dan mengabaikan detail yang tidak relevan. Ini membantu kita mengonsep dan memahami inti dari masalah tanpa terganggu oleh aspek-aspek yang tidak terlalu penting.

  4. Desain Algoritma: Membuat langkah-langkah atau aturan yang harus diikuti untuk menyelesaikan masalah. Ini seperti resep memasak; mengikuti langkah-langkah tertentu untuk mencapai hasil yang diinginkan.

  5. Evaluasi: Mereview solusi yang telah diterapkan, memastikan bahwa itu bekerja secara efektif dan membuat penyesuaian jika perlu.

Contoh computational thinking

Biar tidak bingung, kita lihat langsung yuk contohnya mengimplementasikan computational thinking pada kegiatan liburan.

  1. Dekomposisi: Memecah rencana liburan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Misalnya, memisahkan perencanaan menjadi kategori seperti transportasi, akomodasi, aktivitas, anggaran, dan makanan.

  2. Pola Pengenalan: Mengidentifikasi pola dalam preferensi atau kebutuhan liburan. Misalnya, jika Anda cenderung menikmati destinasi pantai, Anda bisa mencari destinasi yang memiliki pantai terbaik atau menawarkan aktivitas air.

  3. Abstraksi: Mengabaikan detail yang tidak penting dan fokus pada elemen kunci. Contohnya, fokus pada tujuan utama liburan seperti relaksasi atau petualangan, dan tidak terlalu memikirkan aspek-aspek kecil seperti pilihan restoran untuk setiap hari.

  4. Desain Algoritma: Membuat rencana atau langkah-langkah yang harus diikuti untuk mencapai tujuan liburan. Ini bisa berupa daftar periksa atau jadwal harian yang mencakup semua aktivitas, dari keberangkatan hingga kembali ke rumah.

  5. Evaluasi: Setelah rencana disusun, mengevaluasi apakah semua aspek liburan telah tercakup dan apakah rencana tersebut realistis. Memastikan bahwa anggaran, waktu, dan kegiatan lainnya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, proses perencanaan liburan menjadi lebih terstruktur, efisien, dan kurang menimbulkan stres. Computational thinking membantu dalam mengorganisir pikiran dan tindakan sehingga liburan yang direncanakan dapat dinikmati dengan maksimal.

Apa manfaat dari computational thinking?

Lalu kenapa harus belajar computational thinking? Computational thinking menawarkan berbagai manfaat yang luar biasa, baik dalam konteks akademis maupun kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya:

  1. Pemecahan Masalah yang Lebih Efektif: Dengan memecah masalah yang kompleks menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, computational thinking memudahkan kita untuk mengatasi dan memecahkan masalah secara sistematis.

  2. Pengembangan Keterampilan Analitis: Pendekatan ini mengasah kemampuan analitis, memungkinkan kita untuk mengidentifikasi pola dan hubungan kausal dalam berbagai situasi.

  3. Meningkatkan Kreativitas: Dengan menggunakan abstraksi dan desain algoritma, computational thinking mendorong cara berpikir yang lebih kreatif dalam mencari solusi.

  4. Kemampuan Beradaptasi: Membantu mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai jenis masalah dan lingkungan, karena prinsip-prinsipnya dapat diterapkan di banyak bidang.

  5. Peningkatan Keefisienan: Dengan merancang algoritma yang efektif, kita dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan lebih cepat dan efisien.

  6. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Computational thinking melatih kita untuk memilah informasi yang relevan dan tidak relevan, membantu dalam membuat keputusan yang lebih tepat dan beralasan.

  7. Keterampilan Kolaboratif: Konsep ini sering melibatkan kerja sama dalam pemecahan masalah, mengasah keterampilan kolaboratif dan komunikasi.

  8. Persiapan untuk Masa Depan: Di dunia yang semakin bergantung pada teknologi, kemampuan untuk memahami dan menggunakan prinsip-prinsip dasar ilmu komputer menjadi semakin penting.


Daftar newsletter skodev masukkan emailmu untuk dapat informasi menarik dari dunia koding