Diskon kelas baru hingga 25%! Masukkan kupon "lebihcepat" di kelas ini

X
Logo Koala Skodev mengetik

Skodev

Belajar coding dalam bahasa Indonesia

APA ITU
regression testing
Pengertian dan Informasi

Penjelasan tentang regression testing, sebuah metode pengujian dalam pemrograman untuk memastikan perubahan kode tidak merusak fungsi yang ada.

Dalam dunia pemrograman dan teknologi, ada berbagai metode untuk memastikan sebuah aplikasi atau sistem berjalan dengan baik. Salah satu metode yang penting adalah regression testing. Ini merupakan langkah krusial dalam siklus pengembangan perangkat lunak.

Apa itu regression testing

Regression testing adalah proses yang dilakukan untuk memverifikasi bahwa kode yang baru dimodifikasi atau diperbarui tidak mempengaruhi fitur yang sudah ada sebelumnya. Dengan kata lain, regression testing memastikan bahwa perubahan atau tambahan tidak menghasilkan bug atau masalah baru pada bagian yang tidak diubah.

Pentingnya Regression Testing

Regression testing sangat penting dalam pengembangan perangkat lunak karena membantu menjaga kualitas dan stabilitas aplikasi. Saat pengembang menambahkan fitur baru atau memperbaiki bugs, ada risiko bahwa perubahan tersebut dapat secara tidak sengaja mempengaruhi bagian lain dari aplikasi yang sebelumnya berfungsi dengan baik. Dengan menjalankan regression testing, kamu dapat menangkap masalah yang mungkin muncul sebelum aplikasi dirilis atau diperbarui pada lingkungan produksi.

Kapan Melakukan Regression Testing

Regression testing umumnya dilakukan setelah pembuatan kode baru dan perbaikan bugs. Juga dilakukan sebelum rilis produk atau setelah perubahan pada konfigurasi sistem operasi, database, atau hardware. Intinya, setiap kali ada perubahan yang berpotensi mempengaruhi perilaku sistem, regression testing menjadi relevan.

Tipe-tipe Regression Testing

Ada berbagai tipe regression testing yang bisa diterapkan tergantung pada kebutuhan dan konteks:

  • Full Regression Testing: Mengujikan semua bagian dari aplikasi untuk memastikan tidak ada bug yang muncul.
  • Partial Regression Testing: Mengujikan hanya sebagian aplikasi yang terpengaruh oleh perubahan.
  • Unit Regression Testing: Berkonsentrasi pada unit atau komponen tertentu dalam aplikasi.

Teknik Pelaksanaan Regression Testing

Pelaksanaan regression testing dapat menggunakan berbagai teknik:

  • Manual Testing: Tester menjalankan test case secara manual untuk mencari bug atau isu.
  • Automated Testing: Menggunakan alat atau software otomatis untuk menjalankan test case yang telah ditentukan.

Alat-alat untuk Regression Testing

Berbagai alat dapat digunakan untuk memudahkan regression testing, di antaranya:

  • Selenium: Alat otomatisasi yang populer untuk pengujian web aplikasi.
  • QTP (QuickTest Professional): Alat komersial dari Micro Focus untuk pengujian otomatis.
  • JUnit/TestNG: Framework untuk pengujian unit pada aplikasi Java.

Best Practices dalam Regression Testing

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari regression testing, ada beberapa praktik terbaik yang bisa diikuti:

  1. Prioritaskan Test Cases: Fokuskan pada test case yang paling mungkin terpengaruh oleh perubahan.
  2. Automasi Test Case: Automasi test case yang sering dijalankan untuk menghemat waktu dan sumber daya.
  3. Maintain Test Suite: Pastikan test suite terus diperbarui sesuai dengan perubahan pada aplikasi.

Regression testing merupakan bagian penting dari proses Quality Assurance (QA) dalam pengembangan perangkat lunak. Dengan pemahaman yang baik tentang regression testing, kamu bisa berkontribusi dalam menciptakan aplikasi yang lebih stabil dan berkualitas.


Daftar newsletter skodev masukkan emailmu untuk dapat informasi menarik dari dunia koding