DISKON TERBATAS! Masukkan kupon "skillbaru" saat checkout di kelas apa saja
Skodev
Belajar coding dalam bahasa Indonesia
Apa itu database? Apa manfaat database pada pemrograman? Bagaimana cara memilih database yang tepat?
Daftar Isi:
Tidak lengkap rasanya kalau membuat program tanpa adanya database. Database bisa bikin aplikasi yang tadinya tidak tahu apa-apa mengenai user kita menjadi punya data yang siap diolah dan bermanfaat!
Database, atau basis data, adalah kumpulan informasi yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah diakses, dikelola, dan diperbarui. Dalam kata lain, database adalah tempat yang sistematis dan terorganisasi untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengambil data.
Database sering dihubungkan dengan sistem manajemen basis data (DBMS), yang berfungsi sebagai antarmuka antara pengguna dan database itu sendiri. DBMS memungkinkan pengguna untuk mendapatkan data yang mereka butuhkan dalam bentuk yang mereka inginkan.
Database digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari perusahaan besar, pemerintah, institusi pendidikan, hingga individu. Database memungkinkan pengguna untuk melacak informasi, analisis data, manajemen data, serta menyediakan laporan dan visualisasi data. Penggunaan database telah menjadi bagian penting dari operasi sehari-hari dalam banyak organisasi. Oleh karena itulah, memahami apa itu database dan bagaimana seni dan ilmu pengelolaannya adalah sesuatu yang penting saat ini.
Setidaknya, ada 7 manfaat langsung database pada sebuah program
Sure, here are some of the key functions of a database:
Salah satu fungsi utama dari database adalah menyimpan data dalam cara yang terorganisir dan terstruktur. Dengan database, data dapat disimpan dalam tabel atau struktur lain yang memudahkan penggunaan dan pengambilan kembali informasi.
Database menyediakan alat untuk memanipulasi data, seperti menambahkan, menghapus, atau memperbarui entri. Dengan kata lain, database mengelola data dan memastikan bahwa data yang relevan tersedia untuk aplikasi atau pengguna yang membutuhkannya.
Database juga memainkan peran penting dalam melindungi data. Ini melibatkan memastikan bahwa hanya pengguna berwenang yang dapat mengakses dan memanipulasi data. Fungsi ini penting untuk menjaga integritas data dan mencegah akses yang tidak sah.
Database memastikan integritas data dengan mencegah duplikasi entri dan memastikan konsistensi data. Ini melibatkan penggunaan berbagai aturan dan batasan pada data yang disimpan dalam database.
Database memiliki fungsi untuk memulihkan data jika terjadi kegagalan sistem atau kesalahan lainnya. Ini dapat melibatkan pemulihan data dari backup atau log transaksi.
Database juga bertanggung jawab untuk pengoptimalan kinerja dalam pengambilan dan manipulasi data. Ini melibatkan penggunaan indeks, caching, dan teknik lainnya untuk memastikan bahwa operasi data dijalankan dengan cepat dan efisien.
Dengan database, berbagai aplikasi dan pengguna dapat berbagi data secara simultan dan konsisten. Ini memungkinkan kolaborasi dan pertukaran informasi antara berbagai pihak.
Database menyediakan mekanisme untuk mengendalikan akses konkuren ke data, memastikan bahwa transaksi yang berbeda tidak saling mengganggu dan data tetap konsisten.
Database sangat penting dalam pemrograman karena menyediakan struktur yang terorganisir dan efisien untuk menyimpan, mengambil, dan memanipulasi data. Dalam banyak aplikasi, jumlah dan kompleksitas data yang perlu dikelola bisa sangat besar, dan tanpa database, pengelolaan data ini bisa menjadi sangat sulit dan tidak efisien.
Jika tidak ada database, programmer mungkin perlu menulis kode yang kompleks untuk menyimpan data secara manual dalam berkas atau memori, dan kemudian melakukan operasi pencarian, pengurutan, dan lainnya dari awal. Ini bisa menjadi proses yang sangat memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan.
Selain itu, database memastikan keamanan dan integritas data, memungkinkan aplikasi untuk melakukan operasi transaksi yang dapat diandalkan, dan mendukung mekanisme untuk pengendalian konkurensi dan pemulihan data. Tanpa database, membangun fitur-fitur ini dari awal bisa menjadi tugas yang sangat menantang.
Dengan kata lain, tanpa database, pengembangan dan pemeliharaan aplikasi bisa menjadi jauh lebih rumit dan sulit. Dengan database, bagaimanapun, programmer dapat fokus pada logika bisnis aplikasi, sementara tugas-tugas pengelolaan data diserahkan ke sistem manajemen database.
Berikut adalah beberapa jenis database yang umum digunakan:
Merupakan database yang paling umum digunakan. Relational database menggunakan struktur tabel untuk menyimpan data. Contohnya termasuk PostgreSQL, MySQL, Oracle, dan Microsoft SQL Server.
Baca: apa itu database sql
Dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai basis data relasional
Sebagai alternatif untuk relational database, NoSQL databases dirancang untuk fleksibilitas, kinerja, dan skalabilitas tinggi. Jenis-jenis NoSQL termasuk dokumen (seperti MongoDB), key-value (seperti Redis), wide-column (seperti Cassandra), dan grafik (seperti Neo4j).
Baca: apa itu database NoSQL
Database ini menyimpan data dalam memori utama komputer untuk mempercepat waktu respons. Contoh dari database ini adalah Redis dan Memcached.
Database ini menyimpan data dalam blok kolom daripada dalam baris, yang bisa memberikan kinerja query yang lebih cepat untuk jenis load kerja tertentu. Google BigQuery dan Apache Cassandra adalah contoh dari jenis database ini.
Database ini menggabungkan pendekatan database dengan pemrograman berorientasi objek. Elemen-elemen dalam database ini dianggap sebagai objek. Contohnya termasuk MongoDB dan PostgreSQL (dengan ekstensi).
Jenis database ini mengorganisir data dalam struktur pohon, mirip dengan struktur direktori file. Contoh dari jenis ini adalah IBM’s Information Management System (IMS).
Jenis database ini memungkinkan setiap rekaman anak memiliki beberapa rekaman induk, yang membentuk struktur jaringan kompleks. Contoh dari jenis ini adalah Integrated Data Store (IDS).
Database ini dioptimalkan untuk pengelolaan data rangkaian waktu (time-series data), seperti data yang dihasilkan oleh sensor. InfluxDB dan TimescaleDB adalah contoh dari jenis database ini.
Database ini dirancang untuk menyimpan data dan menjelajahi hubungan antara entitas. Contoh dari jenis ini adalah Neo4j dan JanusGraph.
Perlu diingat bahwa pilihan database yang tepat sangat bergantung pada kebutuhan dan konteks spesifik aplikasi atau sistem yang sedang dikembangkan.
Berikut adalah 10 contoh database yang populer dan banyak digunakan:
Database relasional yang dibuat oleh Oracle Corporation, sangat populer dalam pengembangan aplikasi web.
Database relasional sumber terbuka yang mendukung SQL standar serta fitur-fitur modern seperti JSON dan hStore.
Database relasional sumber terbuka yang terkenal karena ringan dan portabel, biasanya digunakan dalam aplikasi mobile dan desktop.
Salah satu database relasional terkemuka di dunia yang umum digunakan oleh perusahaan besar dan untuk aplikasi perusahaan.
Database relasional yang dibuat oleh Microsoft, sering digunakan dalam aplikasi perusahaan dan berbagai sistem lainnya yang berjalan pada platform Microsoft.
Salah satu database NoSQL terpopuler, menyimpan data dalam format dokumen (mirip dengan JSON) dan mendukung skema yang fleksibel.
Database NoSQL berbasis memori yang biasanya digunakan sebagai cache atau broker pesan, terkenal karena kinerjanya yang sangat cepat.
Database NoSQL dari Apache yang dirancang untuk mengelola sejumlah besar data yang tersebar di banyak server.
Database relasional yang dibuat oleh para pembuat asli MySQL. MariaDB dirancang untuk menjadi pengganti sumber terbuka untuk MySQL dengan lebih banyak fitur dan peningkatan kinerja.
Mesin pencarian dan analitik berbasis NoSQL yang terkenal karena kemampuannya dalam pencarian full-text dan analitik real-time.
Di tahun 2023, berikut 10 database terpopuler
Ingatlah bahwa ada banyak database lain di luar sana dengan berbagai fitur dan kelebihannya masing-masing. Pilihan database yang tepat sangat bergantung pada kebutuhan spesifik dari aplikasi atau sistem Anda.
Database Management System (DBMS) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk membuat, mengelola, dan mengendalikan database. DBMS bertindak sebagai antarmuka antara data dan pengguna atau aplikasi, memungkinkan pengguna untuk menyimpan, mengambil, dan memperbarui data dalam cara yang terstruktur dan efisien.
Selain itu, DBMS juga menyediakan mekanisme untuk memastikan keamanan, integritas, dan ketersediaan data, serta mendukung operasi transaksi dan pengendalian konkurensi. Beberapa contoh DBMS meliputi MySQL, PostgreSQL, Oracle Database, dan MongoDB. Selain itu, DBMS juga bisa digolongkan menjadi beberapa jenis, seperti Relational DBMS (RDBMS), NoSQL DBMS, dan In-Memory DBMS, tergantung pada cara mereka menyimpan dan mengorganisasi data.
Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara database SQL dan NoSQL:
Database SQL, atau database relasional, memiliki skema yang tetap dan terstruktur dengan baik. Data diatur dalam tabel dengan baris dan kolom. Di sisi lain, database NoSQL memiliki struktur data yang lebih fleksibel dan tidak memerlukan skema yang tetap. Data bisa disimpan dalam berbagai format seperti key-value, dokumen, kolom lebar, atau grafik, tergantung pada jenis NoSQL.
Database SQL biasanya lebih mudah discale secara vertikal dengan menambahkan lebih banyak sumber daya (seperti CPU, RAM) ke server yang ada. NoSQL biasanya diskalakan secara horizontal, yang berarti menambahkan lebih banyak server ke database untuk menangani lebih banyak lalu lintas dan data.
Database SQL biasanya menyediakan konsistensi kuat (setiap pembacaan menerima hasil terakhir dari penulisan), namun dalam kasus kegagalan, ketersediaan mungkin bisa terpengaruh. Sebaliknya, banyak database NoSQL mengikuti prinsip CAP Theorem, di mana mereka mungkin menawarkan ketersediaan tinggi dan toleransi partisi, tetapi konsistensi mungkin bisa lebih lemah.
Database SQL menggunakan bahasa SQL (Structured Query Language) untuk manipulasi dan pengambilan data, yang cukup baku dan kuat. Sementara database NoSQL memiliki berbagai bahasa query yang mungkin tidak sebaku atau seragam seperti SQL.
Database SQL memiliki dukungan kuat untuk transaksi, dengan properti ACID (Atomicity, Consistency, Isolation, Durability). Sementara di NoSQL, dukungan untuk transaksi bisa berbeda-beda tergantuan pada sistemnya.
Pada akhirnya, pilihan antara SQL dan NoSQL harus didasarkan pada kebutuhan dan spesifikasinya masing-masing proyek. Banyak aplikasi modern menggunakan kombinasi SQL dan NoSQL untuk memanfaatkan kekuatan masing-masing.
Berikut beberapa istilah pada database yang sering digunakan:
indexing adalah proses membuat indeks pada kolom atau kolom tertentu dalam tabel database. Indeks memungkinkan database untuk mencari, mengurutkan, dan mengambil data dengan lebih cepat.
Baca lebih detail tentang apa itu indexing
Database migration adalah proses mengubah skema database dari satu versi ke versi lainnya. Ini bisa melibatkan menambahkan kolom baru, mengubah tipe data, atau melakukan perubahan lain pada struktur database.
Baca lebih detail tentang apa itu database migration
Database schema adalah struktur logis dari database, yang mencakup tabel, kolom, kunci asing, dan aturan lainnya yang mendefinisikan bagaimana data disimpan dan diakses.
Baca lebih detail tentang apa itu database schema
Database query adalah pernyataan yang digunakan untuk mengambil, memasukkan, memperbarui, atau menghapus data dari database. Query biasanya ditulis dalam bahasa SQL atau bahasa query lainnya yang didukung oleh DBMS.
Baca lebih detail tentang apa itu database query