SETTIMEOUT DAN SETINTERVAL

Dalam pemrograman JavaScript, sering kali kamu perlu menjalankan kode tertentu setelah periode waktu tertentu, atau setiap beberapa detik. Untuk melakukan ini, JavaScript menyediakan dua metode: setTimeout() dan setInterval().

Fungsi setTimeOut

Metode setTimeout() digunakan untuk menjalankan blok kode atau fungsi setelah jangka waktu tertentu. Waktu ditentukan dalam milidetik.

Contoh penggunaan setTimeout():

setTimeout(function(){ alert("Halo!"); }, 3000);

Pada contoh di atas, peramban akan menampilkan sebuah kotak dialog dengan pesan “Halo!” setelah 3 detik (3000 milidetik). Kamu juga bisa memasukkan fungsi yang telah didefinisikan sebelumnya:

function salam() {
  alert("Halo!");
}

setTimeout(salam, 3000);

Fungsi setInterval

Mirip dengan setTimeout(), metode setInterval() juga digunakan untuk memanggil fungsi atau menjalankan blok kode secara berkala setiap jangka waktu tertentu. Perbedaannya adalah, setInterval() akan terus menjalankan blok kode tersebut sampai diberikan perintah untuk berhenti.

Sebagai contoh:

setInterval(function(){ alert("Halo!"); }, 3000);

Pada contoh di atas, peramban akan menampilkan sebuah kotak dialog dengan pesan “Halo!” setiap 3 detik.

Umumnya, metode ini digunakan untuk membuat timer, jam, atau fungsi yang perlu dijalankan secara berkala.

Menghentikan Interval

Untuk menghentikan eksekusi kode yang dijadwalkan oleh setInterval(), kamu dapat menggunakan metode clearInterval(). Metode ini membutuhkan pengenal unik dari setInterval() yang ingin dihentikan.

Sebagai contoh:

var intervalId = setInterval(function(){ alert("Halo!"); }, 3000);

// Di bagian lain kode:
clearInterval(intervalId);

Pada contoh di atas, setInterval() memberikan pengenal unik yang disimpan dalam variabel intervalId. Ketika kamu memanggil clearInterval() dengan intervalId sebagai argumen, eksekusi kode yang dijadwalkan oleh setInterval() akan berhenti.

Semoga informasi ini membantu pemahaman kamu tentang fungsi setTimeout() dan setInterval() di JavaScript!